#Berkahketiga: Kepada yang Baik Hati

11:37 AM


Kepada yang baik hati,
Alhamdulillah, aku bersyukur bahwa kali ini bukan hanya aku saja yang dipertemukan dengan Ramadan. Tapi kamu juga, temanku. Kita bertemu lagi. Bukan untuk membahas soal-soal kalkulus rumit yang biasanya selalu kita perdebatkan. Ah, tak terasa sudah lama sekali. Bertemu di waktu yang berbeda, untuk melihat apakah keadaan masing-masing kita masih baik-baik saja. Ingin sekali kutanyakan langsung, bagaimana hari-harimu ditempat yang baru? Baik-baik sajakah? Apakah ada hal baru yang ingin kamu ceritakan kepadaku? Bagaimana dengan teman-teman barumu? Kepada teman yang berbaik hati, yang sudah meluangkan waktunya untuk bertemu, hingga jauh datang dari negeri seberang. Terimakasih, aku rindu sekali. Sampai bertemu kembali di buka bersama pertengahan ramadan kali ini. Banyak hal yang sudah tidak sabar ingin ku dengar dan ku ceritakan padamu. Aku rindu sekali.




Kepada yang baik hati,
Ada orang yang mati-matian berjuang untuk mendapatkan segepok kertas. Begitu cepat hingga menabrak orang-orang yang ada di depannya. Bahkan yang lebih parah sampai menimpa dan menjatuhkan. Tapi kamu berbeda teman. Kamu berproses dan berprogres. Aku pertama kali bertemu atas dasar ingin membantu dan melakukan hal-hal yang ku sukai. Begitu cepat, berproses hingga ada yang datang dan pergi, setiap ramadan silih berganti. Kadang kamu kutemui, kadang kamu hilang tak pulang lagi. Kepada teman yang berbaik hati, terakhir kali yang kita kerjakan bersama adalah festival yang unik. Kembali membantu orang lain mendapatkan inspirasi. Yang ku ingat kala itu ‘Kapal Belajar’ yang selalu menjadi wacana untuk kita kunjungi. Setiap tahun, ramadan berganti. Kamu juga datang dan pergi. Ingin ku katakan, datanglah kali ini. Aku rindu sekali. Ku tunggu dipertengahan ramadan. Kita buka bersama, berbincang tentang ‘kapal belajar’ juga perayaan hari anak yang akan datang. Atau yang tidak terlalu rumit saja, berbincang tentang hal-hal yang kamu sukai. Aku was was kamu hilang lagi dan sulit kutemui setelahnya. Datanglah kali ini, aku rindu sekali.


Kepada yang baik hati,
Kupikir dulu menulis itu adalah hal yang membosankan. Aku lebih memilih menggambar. Saat bertemu kamu pertama kali, begitu banyak yang ku pertimbangkan. Sebegitu sukanya aku dengan gambar, perlahan kamu mulai masuk dalam daftar antrian. Memutuskan untuk membawamu dalam proses perjalanan kampusku adalah keputusan yang paling memengaruhiku hingga saat ini. Bertahun dalam proses yang berbeda, melihat langit terus berganti warna. Begitu sadar, ada yang duduk bertahan, ada yang memilih untuk pulang tak kembali. Pernah aku menangis sendiri, ketika banyak yang pergi dan aku tak dapat membawanya kembali. Saat itu mengeluh bukanlah solusi. Bersyukur masih banyak yang berbaik hati bertahan hingga akhir. Kepada teman yang baik hati, ingin sekali aku bertemu denganmu ramadan kali ini. Dalam acara buka bersama yang diadakan setiap tahunnya. Aku ragu kamu akan datang, mengingat pernah ada banyak drama dan keputusan yang tak sejalan. Mungkin kita bisa membuat yang berbeda lain kali, kuharap kamu datang. Harusnya kamu tahu, setiap kali aku melihatmu dalam ruang yang berbeda, ingin ku katakan aku rindu sekali dan ingin bertemu. Kepada teman yang baik hati, yang sudah duduk dan berproses bersama hingga dini hari terakhir. Banyak hal yang aku rindukan, termasuk bertemu kamu setiap hari dahulu. Walaupun kali ini hanya bertemu seminggu sekali, sebulan sekali, setahun sekali, bahkan lewat kaca ukuran 5 inchi. Aku harap kamu baik-baik saja di sana. Aku bersyukur pernah berada dalam satu ruang hingga akhir bersamamu. Ramadan kali ini aku tunggu, duduk berbincang dalam acara buka puasa bersama. Memang tak bisa dipaksakan. Tapi, aku harap kamu datang, aku harap kamu pulang. Aku rindu sekali.

Kepada yang baik hati,
Aku sangat menyayangimu, sedari dulu hingga sekarang. Walau awalnya aku takut dengan sikapmu, tapi aku tau itu untuk kebaikanku. Dulu, central hidupku adalah kamu. Dulu dan sampai sekarang bahwa hanya dengan melihatmu, aku ingat aku punya mimpi, aku ingat aku gak sendiri. Banyak hal yang sudah kamu lalui, mungkin separuh dari berbagai proses itu, aku ada disana. Selebihnya, kamu sudah berproses dengan yang lain. Aku ingat dulu awal kamu pindah sewaktu SMA, kita masih sering bertemu. Aku masih sering mampir ke tempat barumu. Hingga memasuki awal perkuliahan, kita masih sering bertemu minimal 3 bulan sekali atau yang terlama satu semester sekali. Sudah berbeda kampus pun, kita masih sering mengabari dahulu. Kepada teman yang berbaik hati, satu tahun belakangan, ada yang berbeda. Aku tidak tau tepatnya, siapa diantara kita yang berubah. Ramadan pun kita jarang bertemu. Mungkin ini bagian dari proses pendewasaan masing-masing kita. Tapi, aku senang sekali saat mendapat hadiah tempat pensil warna darimu, yang benar-benar menggambarkan diriku, kamu masih ingat sampai sekarang. Kamu tak berubah, mungkin aku yang sudah berubah. Aku tak membawa apa-apa saat kita terakhir kali bertemu. Aku bingung. Kinipun, kita sudah tak lagi saling mengabari. Kini aku mungkin sudah tak menjadi bagian lagi dari segala prosesmu. Atau justru aku yang tak pernah mengabari? Entahlah. Aku harap kita tetap baik-baik saja. Kamu tetap baik-baik dan sehat-sehat disana. Ingin sekali aku bertemu, ramadan kali ini. Buka puasa bersama, mengobrol tentang masa kecil yang pernah kita lalui dulu. Aku rindu, rindu sekali. Ayo bertemu kembali di kota yang membesarkan kita bersama. Minimal di taman bunga, atau di lorong jalan tempat bermain kita dulu. Kamu tahu kan, aku rindu sekali.

Kepada yang baik hati,
Setiap orang pasti akan berproses. Yang paling sulit adalah memulai awal untuk proses itu sendiri. Menulis itu gampang, memikirkan idenya yang buat gamblang. Kepada teman yang baik hati, terimakasih sudah meluangkan ide dan pemikirannya untuk ramadan kali ini hingga akhirnya melahirkan pergerakan kebaikan #29haringeblog. Mungkin, kita semua bisa bertemu di acara buka bersama tahun ini. Semoga saja ya.
#29haringeblog #ceritaramadanku

Catatan: tulisan ini ditulis pada Ramadan 1439 H/2018 M

You Might Also Like

0 komentar