Dalam kehidupan kita sehari-hari, baik di
kantor atau di rumah, kita bisa mengubah hidup orang lain dengan kata-kata
sederhana. Kita tak akan pernah bisa membayangkan seberapa besar kata-kata
tulus kepada orang yang kita semangati.
It works like magic!
Dan hal itu benar-benar terjadi
untuk saya. Terjadi seperti keajaiban dan saya percaya bahwa itu memang jalan
yang di tunjukkan Tuhan. Ketika kata-kata sederhana dari orang-orang di sekitar
saya secara tidak sadar menginspirasi serta mengubah pola pikir dan kehidupan
saya, Mungkin bagi mereka hal itu sederhana tapi bagi saya hal itu merupakan
sesuatu yang luar biasa.
Semuanya berawal dari sini, di salah
satu asrama bahasa Inggris di sudut kota Medan. Seorang guru yang sangat
menginspirasi unuk saya. Berpenampilan sederhana, selalu rapi, dan sangat
disiplin. Kami memanggilnya dengan sebutan Mr. sesekali sebutan Sir. Beliau
guru Bahasa Inggris dan mengajar di salah satu SMP di kota Medan dan juga
mengajar di asrama bahasa inggris tempat kami tinggal.
Dahulu ketika pertama kali saya
memasuki asrama ini, beliau adalah orang yang paling saya takuti karena Sir
pernah menunjukkan tampang seramnya ketika berbicara dengan saya. Lain waktu,
ketika Sir itu menghampiri kami atau saya, rasanya ingin sekali saya berlari
karena takut tapi saya mencoba bertahan tetap tidak lari walaupun dalam hati
saya sudah ketakutan . Lambat laun semua itu berubah, ternyata Sir tidak
seseram yang saya bayangkan. Bahkan beliau begitu menginspirasi untuk saya.
Saat itu dalam sebuah acara
kecil-kecilan di asrama, beliau memberikan kata sambutan di acara itu. Sampai
sekarang sebuah kalimat dari beliau yang membuat saya selalu mengingatnya.
Beliau berkata “Biarpun saya pendek dan
jelek begini, tapi begini lah yang diberi Tuhan untuk saya, itu berarti inilah
yang terbaik untuk saya”. Kalimat sederhana yang membuat saya tertegun. Itu
berati beliau benar-benar mencintai dirinya juga Tuhan. Sejak saat itu, apabila
ada orang yang mengejek tentang fisik saya, saya akan membalas dengan mengatakan
seperti yang dikatakan oleh Sir kepada saya, saya tidak akan marah, malah
membuat saya semakin bersyukur dan semakin mencintai diri saya sendiri.
Dalam sebuah latihan drama singkat saat saya
dan teman-teman asrama sedang berlatih untuk memainkan drama yang akan
diselenggarakan beberapa hari lagi, tiba-tiba Sir datang dan melihat kami
latihan, saat itu saya berperan sebagai sutradara sekaligus pembuat naskah,
entah mengapa saya lebih nyaman berada di posisi itu dari pada bermain secara
langsung. Sir kemudian membuat sebuah Game kecil. Sir mengatakan bahwa kami
harus mengikuti permainan singkatnya. Sir menyuruh kami
duduk di lantai sambil membentuk lingkaran besar dan memgelilinginya. Kemudian
Sir juga mneyuruh kami menutup mata.
Dengan cepat kami menutup mata. Setelah
itu Sir mengatakan bahwa kami hanya perlu mendengarkan suara dan kata-kata beliau
serta melakukan apa yang beliau perintahkan. Sebelum memulai permainan Sir
mengatakan bahwa kami harus mengabaikan suara apapun yang bukan suara beliau.
Beberapa menit berlalu, sepertinya semua benar-benar konsentrasi. Tiba-tiba
terdengar suara seseorang sedang menyanyi lagu Ayu Ting-ting yang berjudul
alamat palsu. Saya tahu dari nada suaranya sepertinya itu suara teman saya. Tapi
saya mencoba mengabaikan. Beberapa detik kemudian terdengar lagi suara orang
menyanyi, dan kali ini lagu anak-anak, sepertinya itu suara teman saya yang
lainnya. Tiba-tiba terdengar suara perempuan tertawa disambut dengan tawa yang
lain. Saya mencoba tetap fokus dan bertahan. Bukankah peraturan awal permainan
ini adalah mendengarkan apa pun perkataan Sir? Itu berarti jangan terpengaruh
dengan suara yang lain.
Tiba-tiba
seseorang membisikkan kata-kata ke telinga saya. Suara itu mengatakan saya
harus menangis. Dan itu suara Sir. Dengan spontan dan entah mengapa saya
langsung menangis. Sir seperti menghipnotis saya. Stop. kembali Sir berbisik di
telinga saya menandakan saya harus berhenti menangis. Kemudian Sir menyuruh
kami semua membuka mata. Saya masih ingat ketika Sir mengatakan hal ini kepada
kami semua “Sepertinya hanya Weny yang benar-benar mendengarkan perkataan saya,
saya hanya menyuruh kalian focus dan mendengarkan hanya suara saya, tapi
kenyataannya ada yang tertawa bahkan tak fokus” Sir memandang kearah kami
semua. “Ini adalah salah satu cara untuk melatih para aktor dan aktris,
bukankah kalian ingin bermain drama? Ini adalah salah satu cara dasar untuk
mengetahui apakah kalian pantas menjadi aktor atau tidak”
Untuk
beberapa saat Sir terdiam. “Weny, apa peranmu dalam drama ini?” tanya Sir. Saya
terdiam sejenak “Saya hanya menulis naskah sir, dan saya sebagai sutradara”
jawab saya “Kamu mempunyai bakat wen.
Imajinasi yang tinggi. Dan kamu harus kembangkan itu. Sudah pernah menulis
cerpen atau yang lainnya? Saya rasa kamu harus melakukannya” lanjut Sir.
Saya bahkan tidak bisa berkata-kata. Bahkan rasanya ingin menangis. Satu hal
yang tidak pernah saya lupakan sampai saat ini bahwa Sir mengakui dunia saya.
Saya tidak pernah menginginkan menjadi penulis, saya hanya bingung dengan apa
yang harus saya lakukan dengan pikiran saya. Dan Tuhan telah memberikan sebuah
jawaban melalui Sir. Ternyata masih ada orang yang mengakui dunia saya. Dunia
Imajinasi.
Beberapa
hari setelah itu saya mencoba mengikuti lomba menulis bahkan sampai saat ini.
Kata-kata Sir yang sederhana membuat saya berani melangkah, seolah-olah saya
benar-benar termotivasi dan ingin membuktikan bahwa apa yang dikatakan Sir pada
saya tak akan sia-sia. Dunia Imajinasi, Kalau bisa saya tetap ingin selalu
menggambar dan juga menulis. Akan saya lakukan. Setiap orang ditakdirkan oleh
Tuhan untuk bisa menggapai hal-hal hebat dalam hidupnya. Semua orang ingin
dihargai. Semua orang butuh kata-kata tulus yang memberikan semangat hidup.
Di
asrama kami juga mempunyai banyak agenda, termasuk acara-acara perayaan
hari-hari penting seperti hari Ibu. Pada hari itu semua anak-anak asrama di
kumpulkan di dalam sebuah kelas untuk merayakan hari Ibu. Menurut saya
sebenarnya hari Ibu bukan hanya khusus satu hari saja tetapi setiap hari karena
Ibu adalah cahaya kehidupan untuk setiap orang begitu juga dengan Ayah. Sir
memang menginspirasi bagi saya, tapi orangtua tetap nomor satu dalam hal
inspirasi buat saya, terutama Ibu. Sedangkan Ayah saya sudah meninggal 9 tahun
lalu, dan saya sudah terbiasa belajar sendiri tentang kehidupan ini dari
orang-orang di sekitar saya dan juga dari Tuhan. Saya belajar dari semua orang,
semua orang begitu menginspirasi. Termasuk Bapak Dahlan Iskan, teman-teman
terdekat saya, adik-adik saya, setiap orang yang saya temui Semua yang ingin saya capai hari ini ataupun
esok ingin rasanya saya persembahkan untuknya untuk Ibu. Termasuk dengan
menjadi guru yang merupakan salah satu cita-cita saya. Menjadi guru yang
menginspirasi demi Indonesia seperti Sir.
Terlalu
banyak hal yang saya ingat tentang Sir termasuk dalam acara lainnya di asrama,
beliau pernah mengatakan bahwa “Kita
harus berani mencoba, kita tak akan pernah tau kemampuan kita kalau kita tidak
mencoba, jangan pernah katakan Saya Tidak Bisa. Pasti selamanya kita tidak akan
pernah bisa, tapi kita harus mengatakan bahwa Saya Bisa”. Kata-kata itu
selalu saya ingat. Sangat sesuai dengan prinsip saya “If You Never Try You
Never Know” dan semua yang Sir katakan semakin membuat saya tetap semangat, semangat
dan terus semangat.
Sir
juga pernah bercerita kepada kami, dan saya tak pernah lupa. Dahulu sewaktu
beliau masih kecil beliau mengikuti les bahasa inggris. Beliau mengatakan bahwa
setiap kali ingin pergi les, beliau harus menempuh jarak yang sangat jauh dari
rumahnya menuju tempat les menggunakan sepeda serta melewati kebun-kebun pohon
karet. Beliau selalu tiba di rumah saat menjelang malam. Dan selama di
perjalanan menuju pulang beliau selalu membawa senter sambil mengayuh sepedanya
di antara kebun-kebun pohon karet. Betapa besar semangat Sir untuk menempuh
pendidikan. Sir mengatakan bahwa apa yang diperjuangkan Sir sewaktu kecil
benar-benar terasa manfaat sampai Sir dewasa. Beliau benar-benar belajar dari
kesulitan dan perjuangan masa lalunya. Termasuk dalam pelajaran bahasa Inggris.
Sir mengatakan “Apa yang kita perjuangkan
hari ini akan terasa manfaatnya beberapa tahun ke depan”. Kepemimpinan
sejati adalah kemampuan individu dalam menemukan makna dari peristiwa-peristiwa
hidup pribadi, dan bahkan belajar dari keadaan yang tersulit sekalipun.
Ya. Saya selalu mengingat semua perkataan Sir dan juga segala motivasi beliau
kepada saya.
Sir
sudah seperti orangtua bagi kami semua termasuk saya. Ingin sekali rasanya saya
mempersembahkan pada beliau sesuatu seperti hadiah sebagai tanda ucapan terima
kasih karena sudah memberikan motivasi kepada saya. Hanya saja itu belum
terwujud. Tapi saya akan mewujudkannya. Atau paling tidak dari hal terkecil
yaitu saya ingin mempersembahkan sebuah prestasi untuknya dan menunjukkan padanya
bahwa betapa beliau telah berhasil menginspirasi seorang anak manusia untuk
terus lebih maju dan untuk terus menciptakan perubahan. Salah satu cita-cita
saya adalah menjadi guru yang menginspirasi. Dan saya telah banyak belajar dari
Sir. Mungkin menurut Sir kata-kata yang pernah dikatakan beliau adalah hal yang
biasa, tapi untuk saya, kata-kata itu luar biasa dan juga mengubah hidup saya.
Ketika saya menjadi guru kelak nantinya, saya ingin seperti Sir, bukan hanya
sekedar menjadi guru tapi menjadi guru yang menginspirasi serta memotivasi
lebih banyak anak bangsa lagi. Karena bagi saya pendidikan itu sangat penting,
dan untuk merubah pola pikir anak bangsa harus lah dimulai dari bangku
pendidikan.
Sukses
yang sebenarnya adalah sebuah kehidupan dan pekerjaan yang memberikan kepenuhan
diri dan hubungan harmonis dengan sesama, serta membuat perbedaan di dunia yang
kita huni ini. Saya akan terus mencoba. Karena saya
ingin sukses. Kita harus memiliki courage untuk hidup dengan tujuan tertinggi. Kita
harus menjangkau orang-orang disekitar kita yang sebenarnya. Kita harus bisa
menyelesaikan tugas dengan lebih baik. “Lebih baik 1x mencoba daripada
1000x mendengar” dan akan saya lakukan.