#Berkahpertama : Kali Ini Berbeda

2:22 AM

    (Foto by Freepik.com)

Sebenarnya apa yang paling ku inginkan saat ramadan tiba? Sulit untuk menimbang-menimbang keinginan, begitu banyak, tak terhitung dan belum tentu bisa terwujud. Bagaimana dengan orang-orang ? Apakah juga menginginkan hal yang sama dengan apa yang paling kuinginkan? Aku teringat saat bergegas buru-buru melewati aspal hitam bersama kernek dan orang-orang, hingga berdesak-desakan didalamnya kemudian. Berburu kertas putih dan menunggu hingga malam, sebisa mungkin hanya untuk satu tujuan. Pulang. Sahur di rumah bersama Mamak, Bapak dan Adik. Keinginanku di ramadan setiap tahunnya. Tapi, kali ini berbeda, bukan tidak mensyukuri dimana aku berada, tapi perbedaan yang kurasakan benar-benar amat dirindukan.

Pertama
Kali ini berbeda, dulu sebisa mungkin saat aku menjalani masa pertama kuliah, kemudian disambut ramadan di akhir semester dua, dan awal semester tiga sekitar tahun 2013-an, aku selalu pulang pada ramadan pertama. Tahun kedua masih merasakan hal yang sama, sahur pertama di rumah. Hingga tahun lalu yang paling sedikit hitungan harinya. Tiba di rumah malam hari, sahur pagi hari bersama mamak, bapak, dan adikku yang kedua. Kemudian pulang ke tanah rantau siang hari. Awal pertama puasa yang ekstrim versiku, hingga suara adzan terdengar di hiruk pikuk jalanan, masuk menerobos jendela kaca bus yang membawaku. Bersykur aku masi ditemani kamu, botol mineral yang selalu ada di tas menemani sepanjang perjalanan. Tahun ini, aku tidak ditemani oleh riuhnya orang-orang, tidak perlu berdesak-desakan, tidak perlu berlari-lari agar dapat tempat paling depan, tidak perlu menunggu hingga malam, ramadan pertama kali ini aku tidak pulang.

Kedua
Kali ini berbeda, jika setiap tahun ramadanku selalu dibuka dengan sahur bersama di rumah. Mulai terasa berbeda sejak tahun lalu saat sahur pertama, adikku yang pertama tidak pulang. Tidak lengkap semuanya, rasanya ada yang kurang saat sahur tidak banyak yang bisa diceritakan atau ditertawakan bersama tentang hari-hari di kota orang. Sepanjang obrolan dan susana sahur, kita berdiskusi tentang pekerjaan, sekolah adikku dan kapan aku pulang lagi sebelum lebaran tiba. Memang usiaku sudah dapat dimaklumi sebagai usia anak yang bekerja dan jarang pulang karena pekerjaan. Tapi, semoga di usia ini pula aku tidak dicap sebagai anak durhaka yang lupa untuk mengabari dan menanyakan kabar orangtua #bukananakdurhaka


Ketiga
Kali ini berbeda, ramadan kali ini ditemani adikku yang sedang menempuh kuliah akhir semester empat. Kami hanya berdua dikontrakan. Sepi, iya. Ditambah lagi dia masih kuliah setiap hari kecuali minggu hingga akhir Mei. Dan aku yang sedang libur seminggu, di rumah sendiri menghabiskan waktu entah ngapain.
Mamak : “Sekolah libur? Pulang Ramadan ini, wen?” (suara mamak dari telepon)
Aku   : “Sekolah libur mak, aku libur, tapi aidil masih kuliah hingga akhir Mei ini.”
Mamak : “Yauda, kalau gitu gak usah pulang aja dulu, nanti aidil gak ada kawan sahur di Medan”
Aku   : “Iya mak” (dalam hati, kalau aku pulang, makan apa nanti dia pas sahur sama buka -,- .
NB: Kede nasi disini jauh kali, lagian mahal kalau beli nasi bungkus terus2an  #hiduphematalaanakkos)

Keempat
Kali ini berbeda, biasanya aku hanya bisa masak rebusan, sambal dan tumisan. Aku mencoba hal yang baru, bagiku (gak tau kalau biasa aja menurut orang yang bisa masak). Rasa kepengan makan bakso berubah haluan jadi “Udah ah, buat Cilok aja di rumah”. Bermodal puluhan ribu, aku ke pajak, membeli bahan-bahan. Tada~~ rasanya enak tapi sepertinya next Cilok bahan merica dan udangnya harus dikurangi, soalnya kebanyakan untuk ukuran tepung yang aku sediakan. Dan jadilah sahur pertama tahun ini ditemani oleh adikku dan Cilok pertama buatanku. (Note: mungkin nanti aku akan share resep Ciloknya disini, semoga bermanfaat buat anak kos lainnya:)#resepinikhususbuatanakkos)



Kelima
Kali ini berbeda, sahur dan ramadanku tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Proses belajarku kali ini, aku ditemani orang-orang yang sama-sama ingin berproses dalam menulis. Senang, iya. Berbeda dengan ramadanku tahun-tahun sebelumnya yang diisi dengan Meme setiap hari, skripsi, juga KKN. Sahur kali ini diisi komentar usil, asik dan membangun. Juga diisi dengan ide-ide baik yang semoga bermanfaat bagi yang membacanya. #29haringeblog #ceritaramadanku

Aku yakin bahwa ramadan setiap tahunnya selalu ditemani dengan hal-hal menakjubkan. Dimanapun kita berada, bersyukur adalah cara terbaik daripada mengeluh sana sini tentang keadaan. Buktinya masih banyak orang baik disekitar kita. Semoga yang ikutan dan penyelenggara kegiatan baik ini mendapat berkah dari Allah. Terimakasih sudah menemani sahurku dan proses menulisku sebulan kedepan. Glad to see and know you guys! #berkahramadan #29haringeblog #ceritaramadanku

Catatan: buat yang kangen sahur bareng orangtua, mungkin bisa mengabari orangtua melalui telepon saat kita sudah selesai sahur, jadi serasa kayak sahur bareng kan ya :))



You Might Also Like

1 komentar